Rabu, 05 Januari 2011

Petuah Bung Karno Tentang Nasionalisme Indonesia


Saudara-saudara yang bernama kaum kebangsaan yang di sini, maupun Saudara-saudara yang dinamakan kaum Islam, semuanya telah mufakat, bahwa bukan negara yang demikian itulah kita punya tujuan. kita hendak mendirikan suatu Negara 'semua buat semua'. Bukan buat satu orang, bukan buat satu golongan, baik golongan bangsawan, maupun golongan yang kaya, tetapi 'semua buat semua'.
(Soekarno, Pidato di BPUPKI, 1 Juni 1945 )

Kita mendirikan negara Indonesia, yang kita semua harus mendukungnya. Semua buat semua! Bukan Kristen buat Indonesia, bukan golongan Islam buat Indonesia, bukan Hadikoesoemo buat Indonesia, bukan Van Eck buat Indonesia, bukan Nitisemito yang kaya buat Indonesia, tetapi Indonesia buat Indonesia, semua buat semua!
( Soekarno, Pidato di BPUPKI, 1 Juni 1945 )

Negara Republik Indonesia ini bukan milik sesuatu golongan, bukan milik sesuatu agama, bukan milik sesuatu suku, bukan milik sesuatu golongan adat-istiadat, tetapi milik kita semua dari Sabang sampai Merauke!
( Soekarno, Pidato di Surabaya, 24 September 1955 )

Ya, demokrasi politik itupun hanya bau baunya saja, kaum borjuis dengan harta kekayaannya, dengan surat kabarnya, dengan buku bukunya, dengan midrasah midrasahnya, dengan bioskop bioskopnya, dengan segla alat kekuasaannya bisa mempengaruhi pemilih, mempengaruhi jalannya politik. Benar sekali perkataannya Cailaux, bahwa kini Eropa dan Amerika ada di bawah kekuasaannya feodalisme baru.
(Soekarno, Mencapai Indonesia merdeka, 1933)

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar